Friend Is Everything

Gue ngutip dari kutipan Film “Arisan 2”
Teman datang dan pergi tapi teman sejati selalu dihati. –Arisan 2-

Bahagia yah punya teman sejati, teman yang benar-benar, teman yang memang tulus berteman. Yah, Raisa salah satu orang yang beruntung yang punya teman yang memang tulus ingin berteman dengannya. Raisa punya 2 orang teman yang dekat dengannya, Raisa terbilang gadis yang periang namun kadang mudah mellow.
Raisa itu tipe orang yang memang baik, dan memang sahabatnya pun mengakuinya, Raisa emang bener-bener lebih memilih sahabatnya ketimbang pacarnya sendiri. Karena menurutnya Sahabat lebih penting disbandingkan pacarnya. Kalo pacar yang baik ya pasti mengerti betapa pentingnya sahabat setelah keluarga.
Raisa termasuk mahasiswi yang tidak terlalu pintar tapi tidak bodoh juga dikelas. Tapi kadang teman kelasnya suka meremehkan dia karena dia kurang pintar. Teman-temannya mungkin meremehkannya dalam bidang akademis tapi sesungguhnya Raisa itu pandai bergaul dan banyak disukai untuk berteman. Dan Raisa punya dua sahabat yang memang lebih pintar dari Raisa yang slalu memberi semangat pada Raisa yang kadang down karena terlalu sering diremehkan. Kedua sahabatnya itu juga sering membantu Raisa untuk belajar. Meskipun Raisa tidak terlalu pintar dikelas tapi dia pintar membuat temannya tertawa. Celetukan konyolnya, kadang menghasilkan senyuman dari teman-temannya.
Suatu hari 2 sahabatnya Eva dan Winne bertanya padanya, Apa yang bisa membuatnya menangis benar-benar menangis? Dan Raisa menjawab keluarga dan kalian. Mereka kaget, kok bisa mereka yang bisa membuat Raisa benar-benar menangis. Kenapa kok bisa?

Kenapa mereka? Karena mereka adalah sahabat baiknya dan dia tak ingin kehilangan sahabat terbaik. Raisa mengaku dia menangis semalaman, memikirkan mengapa dia dicuekin oleh mereka. Dia lebih memilih diejek(tapi dalam konteks becandaan) oleh kedua sahabatnya itu daripada harus dicuekin oleh kedua sahabatnya itu. Bukan karena Raisa tak punya teman lagi sampe-sampe dia rela diejek hanya untuk punya teman, Bukan. Tapi karena Raisa memang merasa sahabat adalah segalanya dan dengan cara itulah dia bisa melihat sahabatnya bahagia, meski bukan cara itu saja yang buat sahabatnya bahagia dengannya. Tapi jika disuruh pilih dia memilih itu. Kemudian mereka memeluk Raisa dan berkata, dasar bodoh sambil mengusap kepala Raisa.

Komentar